Santap Lezat di Gubuk Daun Salam: Review Makanan di Pinggir Sawah yang Memikat

Jam masih menunjukkan pukul 11 siang. Tapi perut rasanya sudah keroncongan. Badan lemas. Kepala mulai tidak enak. Mungkin ini memang gejala normal ibu hamil di trimester kedua. Bawaannya lapar terus. Meskipun sudah merasakan gejala ini selama beberapa hari terakhir entah kenapa berat badan belum juga naik secara drastis.

Pemeriksaan di puskesmas yang baru saja saya lakukan bersama seorang bidan juga menunjukkan perlu adanya penambahan berat badan lagi. Hemoglobinnya juga tergolong rendah. Meskipun sudah diresepkan zat besi. Ke depan saya juga harus ekstra dan lebih semangat lagi makan sayuran hijau serta protein supaya dapat memberikan nutrisi terbaik untuk ci dedek.

Hari ini tanggal 29 Desember 2023. Akhir bulan yang biasanya tidak terlalu pusing soal pengeluaran karena gaji suami turun pertengahan bulan. Tapi kali ini kami memang harus sedikit memperhatikan pengeluaran. Karena memang ada beberapa anggaran yang harus dikeluarkan. Jadilah selama liburan akhir tahun ini kami malah harus berhemat. Jangankan jalan-jalan, untuk sekadar makan di luar saja kami usahakan jarang-jarang saja. Tidak seperti dahulu. Bisa setiap hari pergi jajan di luar.

Tapi hari ini sungguh berbeda. Tiba-tiba saya ingin sekali mencoba makan di Gubuk Daun Salam. Sebuah warung makan yang dulu kerap direkomendasikan teman. Kami belum juga kesampaian ke sana. Karena jam buka warung ini yang tidak cocok dengan waktu senggang kami. Warung ini sering terlihat libur di saat weekend dan tidak buka di malam hari.

Sementara sulit bagi kami yang hanya pekerja ini. Dapat mencuri waktu untuk sekadar menikmati makan siang berdua di hari-hari kerja. Walaupun warung makan Gubuk Daun Salam sebetulnya tidak terlalu jauh dari rumah kami. 

Maka hari ini, sepulang dari puskesmas aku mengajak suami untuk menikmati santap lezat di Gubuk Daun Salam. Kebetulan waktu-waktu sekarang, ini sawah sedang hijau-hijaunya. Pasti sangat seru makan di sana. Karena samping Gubuk Daun Salam ada sawah dan pohon-pohon besar di pinggir jalan.

Tidak menunggu lama, kamipun sampai di Gubuk Daun Salam. Ada satu mobil sedan terparkir. Saya lihat di dalam ada tiga ibu-ibu yang cukup berumur sedang memesan makanan. Tidak ada pelanggan lain selain kami berlima.

Gubuk Daun Salam yang konon cukup terkenal di Kota Metro ini sangat sederhana. Ukurannya juga relatif kecil. Makanya disebut warung lebih cocok. Semua dindingnya juga terbuat dari kayu. Begitu masuk, kita akan dengan mudah menemukan dapur dan tempat memasak menu-menunya. aku langsung kagum karena proses memasaknya masing menggunakan kayu bakar.

"Wah ini sangat mirip dengan warung-warung viral yang ada di Jawa." Batinku.

Aku dan suami langsung mengambil posisi di luar gubuk dengan meja dan kursi lesehan. Di depannya pemandangan sawah yang sangat hijau memikat. Boleh jadi ini memang spot terbaik warung ini. Kami sangat beruntung karena warung tidak terlalu ramai. Sehingga bisa menempati spot terbaik dengan pemandangan sawah yang memikat ini.

Begitu masuk warung, mata kami langsung dihadapkan tulisan menu yang cukup besar. Ada empat menu utama. Garang asem, rica-rica ayam, mangut dan ayam serundeng. Dengan cepat suamiku langsung bilang dia mau pesan ayam serundengnya. Sementara aku sangat ingin mencoba ayam rica-ricanya. Tapi aku sungguh takut kalau-kalau rasanya terlalu pedas. 

Akhirnya aku mengurungkan niatku untuk memesan ayam rica-rica. Aku putuskan memesan mangut nila saja. Toh aku memang disarankan mengonsumsi banyak ikan. Salah satu protein yang bagus untuk ibu hamil. Kami berdua menunggu pesanan datang dengan menikmati suasana pinggir sawah yang menyegarkan.

Tidak berapa lama kemudian, mbak-mbak pramusaji sudah membawa tampah berisi pesanan kami dan pelengkapnya. Aku cukup kaget karena pelengkapnya lumayan banyak. Diantaranya ada sambal, sayur santan tempe tahu, tumis pepaya muda dan rebusan daun bayam serta daun singkong.



Aku langsung semangat sekali. Karena rebusan dedaunan itulah yang paling aku tunggu-tunggu setiap makan di luar. Biasanya banyak tempat makan yang hanya menyediakan lalapan mentah saja. Selama hamil, aku diminta untuk tidak mengonsumsi lalapan mentah ini. Maka adanya pelengkap rebusan daun-daun ini langsung memikatku. Karena artinya, aku bisa bebas memakannya.

Karena perut sudah sangat lapar. Kami langsung saja menikmati makanan yang sudah terhidang ini. Pramusaji juga memberikan dua termos berisi nasi. Satu termos berisi nasi putih, sementara satunya lagi berisi nasi tiwul. Aku menawarkan kepada suamiku, apakah dia akan makan dengan nasi tiwulnya. Tapi kami berdua memilih untuk makan nasi putih saja.

Suamiku menyantap ayam serundengnya dengan sangat lahap. Lebih lahap dari biasanya. Bahkan dia minta nambah sampai tiga kali. Kalau aku sebenarnya ingin nambah juga. Tapi resiko ibu hamil tidak bisa makan terlalu banyak. Rasanya bisa sesak. Walaupun ini rasanya enak, aku berhenti saat belum terlalu kenyang. Supaya tidak mual dan ingin muntah.

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua belas lebih. Kami tidak bisa berlama-lama di sini karena ini hari jumat. Suamiku harus Jumatan. Sehingga kami segera membayar setelah menandaskan makanan. Aku masih ingin kembali ke sini mencoba menu lainnya. Mungkin suamiku juga punya pikiran yang sama.

Semua pesanan kami itu hanya habis 50.000 rupiah saja. Ini tentu harga yang sangat terjangkau untuk sebuah menu yang sangat lengkap tadi. Kalau datang lagi ke sini aku akan mencoba rica-rica ayamnya. Walaupun katanya menu best seller di sini itu garang asemnya. Mungkin aku akan mencoba menu garang asem, tapi sepertinya itu pilihan terakhir. Karena aku sendiri kurang suka dengan garang asem.

Sumber gambar: Google review

Untuk kalian yang ingin mencoba makan di Gubug Daun Salam, alamatnya ada di Jalan Veteran samping kodim 22 Hadimulyo Barat. Kalau dari lampu merah lokasinya ada di kiri jalan. Sementara kalau kalian dari arah bedeng 20 lokasinya ada di sebelah kanan.

Sekian review makanan lezat Gubung Daun Salam. Semoga bermanfaat. Kalau kamu punya rekomendasi tempat makan di Metro yang enak dan unik. Bagikan di kolom komentar ya!

22 Responses to "Santap Lezat di Gubuk Daun Salam: Review Makanan di Pinggir Sawah yang Memikat"

  1. Saya sebagai warga metro baru tahu kalau ada tempat makan dengan nuansa yang indah seperti ini. Setelah ini saya pasti akan datang kesana menikmati hidangan dengan nuansa alam yang okee banget. Terimakasih kak

    ReplyDelete
  2. Wah nikmat banget makan di tepi sawah yang masih hijau mba. Saya juga hemoglobin rendah dan disuruh meningkatkan zat besi, Katanya sih harus makan daging merah.

    ReplyDelete
  3. Menunya enak bangettt diliatnya. Pasti rasanya nikmat juga kaan? Cocok banget nihh buat didatengin bareng keluarga

    ReplyDelete
  4. Reviewnya menarik dan makanannya terlihat sangat menggoda selera untuk makan siang. Oh, ya mohon informasi kota metro berada dipropinsi mana ?

    ReplyDelete
  5. aduh view-nya mbak, sawah :)
    btw brrti cocok unk kamu ya mbak ? bumil
    apalagi ada baca "Kalau datang lagi ke sini."

    ReplyDelete
  6. wah pasti lahap ni makannya, menunya enak2 semua, mau dong sepiring

    ReplyDelete
  7. Aduh! Baca tulisan ini pas habis makan, auto laper lagi 😭 jadi pengen langsung makan di situ

    ReplyDelete
  8. Masakan di gubuk lezat ini sepertinya lezat sekali kak, apalagi menu nusantara wah favorit keluarga kami. Tempatnya juga deket sawah ya mbak, jadi syahdu banget seperti di kampung halaman.

    ReplyDelete
  9. Seru sekali bisa nikmati makanan di pinggir sawah. Mkain terasa enak deh makannya. Bayangin dapat nasi putih dan nasi tiwul. Saya belum pernah deh sepertinya makan nasi tiwul itu,hhuhuhuh

    ReplyDelete
  10. wah murah banget mbak habisnya cuma 50 ribu. biasanya kalau menunya kayak gitu minimal 70 ribu bayarnya. wah coba ada juga nih di kotaku warungnya

    ReplyDelete
  11. Insyaa Allah akan ada masanya menikmati ayam rica-rica tanpa worry, sekarang sabar dulu hehe karena suasana persawahan yang asik jadi penawar hati, apalagi termasuk terjangkau juga ya harganya

    ReplyDelete
  12. udah lama banget ga makan di tengah sawah, jadi kangen kampung kalo liat postingan ini

    ReplyDelete
  13. ayam goreng serundeng masya Allah, keliatan enak ik. laper malem malem ya Allah..

    ReplyDelete
  14. Asli bikin ngiler dengan semua kuliner yang terjadi dan lokasinya yang menghijau dekat persawahan. Beneran lezat dan bikin kenyang ya kalau suasananya hati sedang bahagia tuh...

    ReplyDelete
  15. Hwatt??
    Ga percaya banget menunya sebanyak itu habisnya cuma 50ribu. Warbyassaaa~
    Alhamdulillah~
    Makan enak dan penuh semangat ya, bumil.. Sehat-sehat selalu.

    ReplyDelete
  16. Wah garang asem tuh enak banget loh mbak, karena dibungkus daun pisang jadi makin mak nyus rasanya hehe.

    Btw makan di pinggir sawah juga idsman setiap orang karena suasananya itu mewah. Mepet sawah heheh

    ReplyDelete
  17. Kadang tuh vibe tempat bisa menambah kenikmatan kita menyantap makanan ya, Kak.

    ReplyDelete
  18. Ambience makan di tepi sawah itu emang seru banget sih. Jadiingat dulu waktu kecil suka makan-makan di sawah nenek sambil jagain padinya hehe

    ReplyDelete
  19. Duhhh lalapannya menggoda, apalagi kalau makannya di sawah, behh syahdu nyantap makanannya luar biasa pastiii

    ReplyDelete
  20. Wah menu sebanyak itu tapi gak bikin kantong bolong ya kak .
    Apalagi tempatnya juga adem dan nyaman banget ya

    ReplyDelete
  21. Wow, enak banget. pas banget cuaca di jakarta lagi ujan. bikin anget badan neh pas dimakan saat masih panas

    ReplyDelete
  22. Ngiler euyyyy sing siang liat makanan enak, di pinggir sawah pula. Mantap kakkk

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel