Sahabat Putih Abu Ku

Sahabat Putih Abu ku

Aku mengenalnya waktu dia jadi anak baru di sekolahku. Saat itu kami kelas 10 semster 2. Dia pindah sekolah dari Lampung dan yaa seperti biasa dia belum punya banyak teman. Waktu itu aku duduk dibangku pojok paling belakang bersama sahabatku dari SMP yang sama Nur Istiana namamya. Kemudian guruku mempersilahkan Dia mencari tempat duduk yang kosong. Dan kebetulan tempat duduk yang kosong hanya ada di samping barisan tempat dudukku.

Hari demi hari berlalu. Aku masih sering nongkrpng bareng temen-temenku yang dari SMP. Aku, Isti, Mbak Rani (Alm) dan Ari. Sampai akhirnya aku dan Dia mulai dekat ketika kita sama-sama mendapat nilai 100 mata pelajaran fikih. Dia anak yang asyik dan update banget dibanding kami-kami yang tinggal di desa. Yaaa menurut kami dia anak yang canggih banyak teknologi yang dia kuasai.

Sampai akhirnya kami jadi semakin dekat dan membentuk persahabatan yang bernama TWINS. Yang terdiri dari Aku, Isti, Ningsih, Darma, Khusnul, Alm Mbak Rani, dan Dia. Kami bertuju sering nongkrong bareng. Pokoknya ngelakuin hal-hal konyol bareng. Sampai sampai kita menyepakati hari jadian persahabatan kita yaitu tanggal 09 maret 2012. Kemudian setiap tahun kita merayakan anniversary twins dengan meriah. Kita pernah ngumpulin duit buat ngerayain aniv. Terus kita teraktir makan temen-temen sekelas IPA waktu itu.

Aku banyak berhutang budi padanya. Dulu aku nggak pernah yang namanya kenal internet, facebook, twitter dll. Bahkan hapeku dulu norak bgt MITO yang spekernya malu-maluin banget. Sampai akhirnya dia membuatkan aku facebook. Iyaa facebook yang sampai sekarang kupakai. Facebook yang memberiku banyak kenangan. Facebook yang kugunakan untuk mengenal orang-orang yang hebat. Akun Ririn Erviana di facebook diayang membuatkan dan kugunakan sampai sekarang.

Beberapa jam yang lalu aku iseng sedang mengintip profil temanku. Aku terkejut tiba-tiba muncul saran pertemanan "Tambahkan Dia sebagai teman". Kemudian aku pun mengunjungi profilnya dan ternyata aku diunfriend sama Dia.

Memang ku akui baru-baru ini kami sering mengalami perselisihan. Tapi aku tak menyangka sampai sejauh ini. Yaaa mungkin Dia membutuhkan ketenangan sehingga melakukan itu. Tapi aku di sini ingin rasanya mengulang waktu. Memperbaiki kesalahan. Meminta maaf dan ingin memperpanjang waktu untuk meminta maaf. Barangkali aku sering membuat Dia kurang nyaman. Sekarangpun aku juga cangging jika ingin bertegur sapa. Entah apa sebabnya lidahku kelu begitu menatap matanya.

Aku ingin segera melupakan perselisihan yang pernah terjadi. Ingin rasanya menghapus noda hitam di hatinya. Tapi sekarang aku blm punya penghapus dengan spekulasi yang bagus. Aku hanya memiliki penghapus dari bahan karet dengan kualitas rendah. Aku masih ingin menabung supaya bisa memiliki penghapus yang bagus dan menghapus lukanya dengan bersih.

Sahabatku. . Aku yakin kita pasti bisa seperti dulu. Seperti saat kita pertama berjumpa. Hanya gelak tawa yang menjadi aktivitas kita kala pelajaran kosong. Aku menunggu,

Ini yang dirasakan olehku, merasa bersalah padamu, tak bisa melakukan apa-apa untukmu, aku menyayangimu 😊

0 Response to "Sahabat Putih Abu Ku"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel