First Time Check In Hotel

Semalam kami tidur di bus. Daaan aku mabuk, huuuuu. Itu semua karena aku ini orangnya susah tidur kalo di jalan. (Siapa juga yang mau tidur di jalan). Malam itu sebenarnya Kak Rizki (TourLeader kita sudah menginstruksikan untuk minum obat supaya nanti bisa tidur). Karena rute dari Bandung menuju Yogyakarta lumayan extrem. Malam itu semua penghuni bus kurasa tidur, ngga tau ada yang lihat atau nggak pas aku muntah, tapi sepertinya ada. Pasti yang ngeliat anak-anak cowo yang duduk di belakang. 

Kami berhenti di rest Area, kalo nggak salah namanya Ambarketawang. Tapi tempatnya nyaman banget, fasilitasnya juga lengkap. Dan ada cerita juga waktu mandi di rest area ini, hahaha jangan ketawa yaa. Aku mandi di toilet VIP yang pake shower jadi ngga ada kulah dan gayungnya. Jujur aku sebenarnya nggak suka kamar mandi seperti ini, karena susah mau ceb*knya hahaha. Habis itu kita sarapan dan lanjut ke kunjungan berikutnya, yaitu Madrasah Aliyah Sunan Pandanaran. Namun sayang sekali ketika di sana aku tidak mengabadikan gambar
Sarapan di Ambarketawang
Sebuah sekolah swasta yang luar biasa menurutku, karena manajemen administrasi di sekolah ini sangat rapi dan teratur. Kupikir para dosen yang mengajak kami berkunjung ke sekolah ini sangat tepat sekali. Sebagai calon guru kita pasti akan belajar banyak mengenai administrasi dan manajemen pendidikan. 
Sekolah yang kami datangi
Pukul 11.00 saat mentari dan udara sudah tak sama lagi dengan yang di Bandung. Yeah panas banget. Kami makan siang di Rumah makan Paradise, enak sih lauknya udang digoreng gitu.  Setelah itu kita pergi ke tempat kerajinan rajut, adapun produknya adalah tas rajut. Tapi asal kalian tahu harganya itu mehong banget, kayaknya sih ngga ada yang beli hahahh.

Wani Photo ra wani Tuku
Foto bersama Dosen Senio Fakultas Tarbiyah dan Ilmu keguruan

Saat itu badanku rasanya udah lumayan capek, tapi kita masih punya satu wisata lagi yaitu Pantai Parangtritis. Waktu di rumah makan aku di bilangin sama temenku tapi dia beda bus, dia nanya "Kamu kok pake baju hijau, eehh ini tosca ya?" Hmmm aku langsung ngeh, ooo iyaa Parangtritis kan konon katanya tempat nyai Roro Kidul yang doyan sama warna ijo. Jadilah sepanjang jalan aku cuman resah gundah gulanah, cuma mikirin baju yang kupakai. Haruskah aku ganti baju? Atau aku harus duduk di bus aja? Aahhh aku nggak suka banyak pilihan seperti ini. Setelah sampai di pantai aku tetap turun, namun masih tetap menggandeng Iffa soalnya aku masih parno kalau-kalau aku di telen Nyai Roro Kidul wqwq. Tour Leader kami menginstrukan untuk tidak main air alias mandi di pantai, jadilah kami hanya berselfie ria di bibir pantai. Cukup menyenangkan meskipun sebenarnya Pantai di Lampung lebih bagus. Saat itu cuacanya juga mendung jadi kami agak susah mencari view yang bagus untuk berfoto. 
Vitamin sea

Hingga akhirnya klakson bus di bunyikan dari jauh, tanda waktu berwisata telah berakhir. Kami bergegas pulang menuju Rumah makan bernama Numani untuk makan malam. Rumah makan sea food ini cukup nyaman karena memiliki banyak saung, tapi menurutku makanannya tidak terlalu enak. Saat itu kami makan menu ikan baung bakar, sambal merah, tempe goreng dan tumis kangkung. Tapi berhubung lapar ya tetap habis hahaha. Setelah mengisi perut, kami langsung menuju Hotel Zest Yogyakarta untuk check in, semua sepakat untuk menjamak sholat maghrib dan isya' di waktu isya saja.

Sebelum sampai Hotel Tour Leader kami memberikan arahan mengenai peraturan di hotel.
"Kalian sudah pernah check in hotel kan sebelumnya?" Tanya Kak Rizki.
Ada yang jawab sudah ada yang jawab belum, Aku jawab belum. Kak Rizki pun menjelaskan di Hotel tidak boleh merokok, karena ada AC, jika melanggar akan di denda sebesar 300 ribu. Beliau juga memberi tahu jika ingin mandi dengan air panas maka pencet kran ke warna merah, kalau ingin yang dingin warna biru. "Kalau mau bikin pop mie atau kopi juga bisa pencet warna merah" begitu guraunya hahahah. kesepakatan kami satu kamar berisi empat orang, tentu saja aku sekamar dengan Iffa, karena kami memang tak terpisahkan. Dua teman kami adalah Ririn Apriyani dan Alvi Risalatul mereka juga satu bus dengan kami.

Setelah sampai di hotel, drama pun terjadi. Hujan tiba-tiba turun di langit Yogyakarta turut mewarnai perjuangan kami saat checkin Hotel. Masih terbayang betapa riweuhnya ritual usung-usung barang dengan manusia yang bejubel serta suasana hujan. Lebih parahnya saat aku hendak mengambil kunci hotel, koper Si Iffa nggak ada. Hmm jadi nambah panik kan, ya aku tahu pasti ngga hilang cuma kalo nyelip di antara ratusan koper kan males juga nyariinnya. Ya dan akhirnya koper itu tergeletak tak berdaya di depan hotel setelah semua orang memasukkan kopernya ke kamar hotel. Aku minta kunci ke Tour Leader kami dan bergegas menuju kamar. Kamarku, Iffa, Alvi dan Ririn ada di lantai 3 dengan nomor kamar 326. Sebelumnya Kak Rizki juga sudah memberi tahu kami bagaimana membuka pintu hotel menggunakan kartu yang diberikan resepsionis. 

Saat itu orang-orang masih berkerumun di Lobi hotel dengan berdesak-desakan karena di luar sedang hujan, pokoknya sudah mirip up*l gitu lah umpel-umpulan ahhahah. Sebagian juga masih mengantre di depan lift. Aku yang tak sabar menunggu sepi, akhirnya memutuskan naik tangga, dengan menjinjing koper dan serentetan bungkusan hina di tanganku, hadeehhhh. lumayan loh naik tangga lantai tiga dengan beban berat menyaingi berat badan. Lebih berat dari Rindu yang dikatakan Dilan hahahah.

Setelah sampai kamar kami berempat beres-beres dan mandi. Awalnya pengen keluar jalan-jalan. Tapi ternyata Ketua Jurusan Tarbiyah bapak Muhammad Ali, menginstruksikan untuk berkumpul di Meeting Room, ada beberapa hal yang perlu dibahas gitu. Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam, rasanya badan sudah sangat lelah karena dua hari tidak berjumpa dengan kasur, mata pun sudah berkantung besar kayak orang timbilan. Tapi demi mentaati peraturan kami turun dan mengikuti pertemuan hingga selesai. Pulang ke kamar sekitar jam setengah sebelas. Rasanya sudah tidak napsu lagi untuk jalan-jalan meskipun langit Jogja masih tetap melambai-lambai menginginkan kami menari di bawahnya. Namun destinasi yang kita pilih adalah kasur dan Televisi hotel untuk malam itu.

inilah penampakan Hotel kami, bagus kok.



Tunggu postingan selanjutnya ya untuk tau aktivitas hari berikutnya :)

0 Response to "First Time Check In Hotel"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel