KKL Hari Kedua

Paginya kami mandi dan sarapan di sebuah warung Nasi Liwet di daerah Bandung. Suasana Bandung sangat kita rasakan saat itu, kicau burung dan segala aktivitas alam Bandung seolah-olah memberi tahu kami bahwa "Ini Lho Bandung, yang dingin, sejuk, dan air yang jernih." 
Berikut adalah foto-foto saat kita singga di Bandung tepatnya di kawasan Ciwidey
Rumah Makan Nasi Liwet


Pemandangan dari Lantai 2

Pemandangan dari bawah
Di tengah indahnya Bandung yang membujuk kami menetap di sana drama pun terjadi. Tiba-tiba aku lengah dan lupa meletakkan ponselku. Saat itu aku ingat sekali aku menaruh ponsel di saku kanan dress ku yang berwarna ungu. Tapi ternyata raib, aku bingung, aku mengingat-ingat kembali dimana terakhir aku meletakkannya. Kucari-cari di kamar mandi, di bus, di tas, dan semuanya tidak ada.

Kemudian temanku juga turut membantu mencari dengan menelepon hape ku. Ya ampuun aku sangat panik sekali waktu itu, aku takut ponselku hilang. Mengingat aku membelinya dengan penuh perjuangan. Tapi ternyata ponselku ketinggalan di dalam koper saat aku mengambil sesuatu tadi pagi. Ya Allah dasar teledor. Terimakasih ya Bayu yang sudah membantuku untuk nelponin hape ku dan sabar menghadapi kepanikanku hehehe.

Selanjutnya adalah Kunjungan ke Ponpes Al-Ittifaq Bandung. Banyak sekali inspirasi yang kami dapat dari lembaga ini. Kami juga diperlihatkan kebun-kebun garapan para santri yang menghasilkan sayuran berkualitas super. Mereka adalah penyuplai pasar swalayan di daerah Bandung dan beberapa daerah di Jakarta, juga hotel, Rumah sakit dan Rumah Makan. Hmm MasyaAllah. 
Gerbang Pondok Pesantren Al-Ittifaq

Saat kami mengunjungi kebun santri
 Tanaman yang digarap oleh santri di pesantren Al-Itifaq sangat beragam, mulai dari sayuran hingga buah-buahan. berikut adalah gambar yang berhasil ku abadikan saat di sana.
salah satu tanaman yang dibudidaya santri
Setelah kunjungan dan menilik kebun santri sudah selesai kami beranjak pulang. Di perjalanan pulang aku dan Iffa berpapasan dengan anak berseragam SMA menaiki Motor RX-King. Dan dua temannya di belakang menaiki motor bebek. Sekilas anak itu mirip sekali dengan Dilan, bedanya kalau Dilan pakai motor CB. Dan 2 temannya di Belakang mirip sekali dengan teman Dilan yaitu Anhar dan Akew. Hahahaha jadilah sepanjang jalan kami cuma ketawa mengingat pertemuan kami dengan Dilan di Bandung.

Selanjutnya rombongan kami akan menuju wisata Kawah Putih di Kawasan Ciwidey Jawa Barat. Medan perjalanan kami bisa dibilang lumayan mengerikan, soalnya daerah pegunungan gitu. Suasananya mendung putih jadi tambah dingin sekali. Makan siang kami adalah nasi box, tapi sepertinya waktu itu panitia salah memesan catering jadi aku dan Iffa tidak kebagian makan siang. Sebagai gantinya kami makan di warung bakso sebelum masuk wisata Kawah Putih.
Sebelum menuju wisata Kawah Putih
 Perjalanan menuju wisata kawah putih kami tempuh dengan menaiki angkot, suara angkotnya lumayan berisik gitu. Dengan suasana yang sangat dingin kami melintasi kawasan menanjak dan pepohonan rindang. Setelah masuk di wisata Kawah Putih rasanya aku bingung ingin menceritakan yang bagian mana. Soalnya bagus banget, sudah tidak mampu berkata-kata lagi. Rasanya nggak pengen pergi dari tempat ini. Meskipun dingiiiiinn sekali aku tetap ingin di sini,apalagi kalau sama kamu. Eaaa wqwqwq setelah puas berselfie ria dan waktu sudah menunjukkan waktu Ashar dengan terpaksa kami meninggalkan Kawah Putih dengan sejuta kenangan. 

Berikut adalah hasil jepretan foto-foto di Kawah Putih yang membuatku susah move on, pengen balik lagiiiii....
Selanjutnya adalah perjalanan menuju Rumah Makan tempat kami makan malam. Di sana kami berhenti cukup lama, ada yang mandi, makan, bersiap-siàp untuk membekali tenaga dengan kekuatan ekstra menuju Yogyakarta yang perjalanannya cukup extreme.

Di sinilah, aku merasakan puncak kesendirian. Malam itu hampir semua penghuni bus tidur dengan lelap. Aku melek sendiri dengan hape yang juga sepi. Bingung akan ku habiskan dengan apa malam menuju Yogyakarta ini. Mataku sangat sulit untuk di pejamkan. Kepalaku pusing, badan dingin, perutku sudah mulai tak enak. Hmmm dalam hatiku aku hanya berharap jangan mabuk please. Tapi tak bisa di sangkal lagi akhirnya aku muntah di tengah keheningan itu. Setidaknya aku nggak malu karena sebagian dari mereka tidur. Meskipun mungkin ada yang tau tapi terserah aku sudah tidak kuat lagi. Malam yang paling buruk bagiku selama perjalanan 6 Hari ini.

Ririn Erviana, 23 Januari 2018

0 Response to "KKL Hari Kedua"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel