Review Buku #SobatSakit Karya Selebtweet

 


Buku ini udah lama pengen aku beli. Alasannya karena aku cukup penasaran sama isinya. Soalnya aku ngikutin tweet-tweet penulis yang makin hari makin somplak aja. Tapi ya berhasil menghibur warga yang hidupnya terlanjur blangsak. Pokoknya tweet-tweet beliau cukup jadi bukti bahwa penderitaan dalam hidup ini juga perlu dirayakan. Kemiskinan tidak perlu di ratapi malah harus di biasakan karena di masa depan kita emang belum tentu kaya.. Nih kan cara nulisku juga ketularan kaya si penulis buku #SobatSakit ini.

Intinya buku ini bisa juga aku beli waktu harganya udah diskon. Walaupun telat euforianya, yang penting tetap beli buku ori walaupun nunggu diskonnya sampai mentok. Hahaha. Daaaaan sesuai dugaanku, buku ini benar-benar menghibur seperti membaca tweet-an Bang Jek sebanyak 198 halaman.

Aku juga merasa timing ku membaca buku ini pas banget, yakni di saat banyak beban hidup yang musti dirasakan. Pikiran udah stress baca buku ini berasa healing banget. Kebetulan aku juga suka buku genre komedi seperti ini. Jadi worth it banget lah harga diskon yang aku keluarkan, sepadan sama isi buku ini yang berhasil bikin aku ngakak terus selama seminggu ini.

Kayaknya, terakhir kali baca buku komedi, waktu awal kuliah dulu. Bukunya Raditya Dika yang judulnya Koala Kumal. Tidak pernah aku tulis review-nya, bahkan aku juga sudah tidak tahu dimana bukunya sekarang. Dulu belum menyadari kalau diri ini suka buku, jadi kalau habis beli buku juga belum berinisiatif merawatnya.

Aku akui, humornya Bang Jek ini pas banget di aku. Tapi aku juga tidak yakin orang lain akan bereaksi sama setelah membaca buku ini. Cuma di sini aku akan me-review secara singkat apa saja yang ada di dalam buku #SobatSakit ini.

#SobatSakit bercerita tentang tiga sahabat msasa-masa kuliah. Ceritanya tidak jauh-jauh tentang tugas, kehidupan anak kosan, kemiskinan anak kosan, lika-laku perjalanan cinta anak kuliah, sampai perselingkuhan waktu KKN. Kisah-kisahnya umum sekali. Namun, cara berceritanya yang terlampau hiperbola membuat pembaca jadi seola-olah beneran ada di situasi tersebut.

Ini salah satu kutipan buku yang lumayan menggelitik menurut aku.

“Denger-denger lu lagi sakit ya?”

“Iya nih sob, dah mau seminggu.”

“Tar kuburan mau ditaburin daun bawang apa daun kemangi layu?”

Atau yang satu itu ini,

“Jangan takut menikah dengan alasan belum mapan. Karena setelah menikah, ada dua kepala yang bisa gantian mikir mau ngutang di mana lagi.” hlm 62

“Hidup itu berproses. Kalau lihat orang sukses, jangan langsung mau sukses saat itu juga. Ada rintangan yang harus dilalui, setelah itu ada lagi nggak habis-habis.” Hlm 145

Entah kenapa aku percaya, orang-orang humoris kaya Bang Jek ini sebenarnya orang yang cerdas. Karena untuk membuat suatu humor, pasti dia mikir dan butuh pengetahuan yang luas. Terutama kosakata yang digunakan. Semakin aneh kosa kata tersebut, maka semakin besar peluangnya buat jadi lucu. Misalnya, uruguay, alun-alun sungai nil, selir persia dan beberapa kosakata lain yang menurut aku memiliki tendensi untuk membuat tertawa.

Ini analisisku aja, kan orang itu pasti pengetahuannya luas kalau bisa pakai kosakata yang cukup asing dalam pembicaraan orang pada umumnya, terus disambungin sama fakta-fakta sehari-hari. Belum lagi, Bang Jek juga nyambungin sama agama. Jadi lebih lucu lagi lah pokoknya.

Bagian yang membuat aku suka dengan buku ini adalah, meskipun Bang Jek menghubungkan cerita dengan agama, tapi kaya nggak ada unsur menghina, juga nggak ada unsur yang memaksa. Jadi kaya ngalir dan enak buat dinikmati.

Aku berharap Bang Jek terus nulis dan menebarkan jokes-jokes nya mengangkat tema kehidupan sehari-hari, penderitaan  kaum proletar dan kemiskinan yang entah sampai kapan mampu dientaskan pemerintah. Semua itu tetap bisa dirayakan dan ditertawakan. Aku tidak ingin Bang Jek berubah jadi selebritis alay yang hobinya nyari cuan dari sensasi dan ujung-ujungnya jadi buzzer pemerintah.

Tetap apa adanya seperti ini dan tetap membersamai orang-orang yang ada di bawah. Tetap dengan komedi yang sederhana dan semoga bikin 2 atau 3 buku per tahun. Kan lumayan buat stok hiburan kalau lagi stress sama kerjaan dan kenyataan hidup. Hahaha

Buku ini diceritakan dengan alur maju, sehingga sangat memudahkan pembaca dalam memahami ceritanya. Menurut aku buku ini juga pas untuk orang-orang yang pengen menyukai aktivitas membaca tapi belum nemu buku yang pas. Karena buku ini ringan jadi cocok dibaca oleh siapapun.

Sekian review ini aku buat dengan sejujur-jujurnya semoga dapat menginspirasi teman-teman sekalian untuk meningkatkan literasi masing-masing. Karena bagi aku nggak adil kalau genre buku itu ada kastanya.

Judul Buku                   : #SobatSakit

Penulis                          : Takdir Alisyahbana Ridwan (Jek)

Penerbit                       : mediakita

Jumlah Halaman        :198

ISBN                               :978-979-794-618-0

Pereview                      : Ririn Erviana

5 Responses to "Review Buku #SobatSakit Karya Selebtweet"

  1. Buku2 komedi ringan ini aku butuhin kalo baru tamat baca buku yg berat mba 😄. Otak mesti diademin dulu sebelum lanjut baca buku tebal lainnya. Ngademinnya pake buku yg isinya ringan dan kocak.

    Blm baca kalo buku sobat sakit ini sih, tapi aku yakin pasti menarik. Aku juga ngerasa kalo orang yg jago ngebanyol itu cerdas loh. Ga mudah bikin suatu jokes yg buat orang tertawa. Kalo gagal yg ada garing banget 😄. Dan ga semua orang bisa melemparkan lelucon2 segar 😁.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener buku ringan itu kaya hiburan banget setelah baca buku yang ngajak kita mikir terus ya wkwkw. Setuju ga semua orang bisa jadi orang yang pandai melucu. haha

      Delete
  2. Makasih atas reviewnya.
    Jadi pengen beli bukunya agar lebih tahu isi dalam buku tersebut

    Salam dari Dtangsel

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel