Review Pecel Lele Warung Wonogiri Kota Metro


Kota Metro itu dimana sih?

Sebuah pertanyaan yang sering aku terima kalau ikut acara-acara se-Indonesia baik daring maupun luring. Keberadaan Kota Metro belum banyak disadari oleh orang-orang, terutama mereka yang belum pernah pergi ke Lampung.

Kota Metro adalah kota kedua yang berada di Lampung. Kota Pertamanya Bandar Lampung sekaligus sebagai ibukota provinsi. Nah, Kota Metro merupakan kota keduanya. Seperti halnya Malang yang merupakan kota kedua di Jawa Timur setelah Surabaya. Kota Metro juga demikian.

Di Metro kok ada Warung Wonogiri?

Wonogiri bukannya daerah yang ada di Jawa ya. Lampung merupakan daerah yang pada masa kolonial Belanda menjadi salah satu tempat kolonisasi. Banyak kolonis-kolonis yang berasal dari Jawa berpindah ke Lampung termasuk Kota Metro ini. Makanya tidak heran kalau kalian ke Kota Metro, akan banyak menjumpai orang-orang Jawa.

Orang Jawa pada masa kolonisasi membuka ladang-ladang menjadi perkampungan dan lahan pertanian. Jadi mereka memakai nama-nama daerah di Jawa seperti wonogiri, Jepara dan sederet nama daerah di Lampung yang berasal dari bahasa Jawa bahkan sama dengan nama daerah di Jawa.

Kali ini, saya akan me-review salah satu kuliner pecel lele yang ada di Kota Metro, tepatnya Pecel Lele Warung Wonogiri. Lokasinya ada di daerah 28 Purwosari. Jika teman-teman pernah pergi ke Pasar Pagi Purwosari, kalian dapat meneruskan perjalanan ke Arah 29 Banjarsari. Warung Wonogiri terletak di sebelah kanan jalan.

Sebenarnya Warung Wonogiri tidak hanya menyediakan pecel lele. Mereka memiliki beberapa menu lain seperti, bebek goreng, bebek bakar, ayam goreng, ayam bakar, nila goreng, nila bakar, pindang dan lain-lain. Namun, dibanding menu lainnya, saya dan suami paling sering memesan pecel lelenya.

Mengutip informasi dari wikipedia, pecel lele merupakan makanan khas jawa yang terdiri dari ikan lele dan sambal tomat. Tidak seperti pecel sayur yang menggunakan bumbu kacang, pecel lele memakai sambal tomat. Konon, kata pecel kemungkinan merupakan kesalahan penyebutan dari kata pecak. Karena pecak merupakan bumbu yang dibalurkan pada lauk sebelum dimasak.

Saya sendiri belum pernah makan pecel lele di Jawa. Tapi di Kota Metro, saya menjumpai pecel lele dengan tipe yang berbeda pada sambalnya. Sambal mentah dan sambal yang sudah digoreng. Nah, kalau di Warung Wonogiri mereka menggunakan sambal mentah.

Pertama kali mencoba pecel lele wonogiri itu diajak suami yang saat itu kami masih pacaran. Kata suami, di Warung Wonogiri lalapannya lengkap. Ini merupakan pertimbangan yang bagus menurut saya. Karena sebagai pecinta lalapan, saya tentu akan sangat bersemangat dengan banyaknya lalapan. Hehe.

Berbeda dari warung pecel lele biasa, Warung Wonogiri memang menyediakan lalapan yang cukup lengkap. Mulai dari selada, kemangi, terong hijau bulat, terong bulat ungu, dan jengkol. Namun sayang, saat saya mengambil gambar ini, mereka tidak menyediakan jengkol. Sepertinya, tergantung musim juga, kalau jengkol mahal nggak menyediakan.


Saya juga jatuh cinta sama sambal tomat mentahnya ini. Menurut saya enak dan segar. Biasanya sambal tomat di warung-warung lain itu tidak menggunakan bawang merah. Warung Wonogiri menggunakan sedikit bawang merah. Tapi ini soal selera, barangkali ada orang-orang yang tidak begitu suka dengan bawang merah. 


Saya sempat melakukan penjelajahan terhadap rasa sabal di warung-warung makan Kota Metro. Warung Wonogiri ini termasuk yang terbaik. Kali lain saya akan membuat review warung makan lainnya. Tapi memang semua warung memiliki keunikan dan kekhasannya sendiri. Terkadang bergantung selera kita juga.

Harga pecel lele di Warung Wonogiri ini 17.000 rupiah per porsi, semenjak BBM mengalami kenaikan pada bulan Oktober kemarin, harga pecel lele Warung Wonogiri naik menjadi 18.000 rupiah. Sebenarnya ini harga yang cukup tinggi, karena masih ada pecel lele yang harganya 15.000 rupiah di Kota Metro.


Meskipun begitu, pecel lele Warung Wonogiri jarang sepi. Mungkin karena sudah langganan dan sesuai selera. Dengan harga segitu juga tetap worth it karena lalapannya juga lengkap. 

Selain itu, tempat makan di Warung Wonogiri juga nyaman dan bersih. Ini menjadi poin yang tidak kalah penting bagi sebuah warung makan. Belum lama ini juga mereka memperbaiki beberapa bagian seperti meja dan penambahan lampu yang membuat tempatnya makin nyaman.

Sayangnya, di Warung Wonogiri tidak menyediakan menu tumis-tumisan. Mungkin karena tidak memiliki banyak pegawai seperti warung makan lainnya. Pegawainya hanya sekitar 3-4 orang saja di Warung Wonogiri ini. Namun, saya akui, mereka sangat gesit. 

Warung Wonogiri terletak agak jauh dari Pusat Kota Metro. Jadi kalau mau makan di sini memang agak effort kalau kalian dari arah 16c, 15a atau Metro Pusat. Kalau saya, karena tinggal di daerah 22a, jadi untuk ke Warung Wonogiri tidak begitu jauh.

Jika kalian sedang ke daerah 22 atau 28 tidak ada salahnya mencoba kuliner pecel lele di Warung Wonogiri. Semoga review ini bermanfaat ya. Sampai jumpa di postingan review makanan lokal lain dari Kota Metro.

9 Responses to "Review Pecel Lele Warung Wonogiri Kota Metro"

  1. Ya ampuuun mba, liat penampakan sambelnya aku neguk liur sendiri 🤣🤣🤣. Manttteeep sepertinya 😄. Aku suka pedes soalnya, dan kalo udh Nemu warung pecel lele dengan sambel nikmat, pasti JD langganan. Krn semua tergantung dari sambel 😁. Gorengan lauknya rata2 ya sama.

    Eh tapi yg ini keren juga ada banyak pilhan lalap. Biasanya kan cuma timun, kemangi dan selada , itu juga seringnya layu 😅.

    Makin sukaaa aku kalo lalapannya banyaaak 😍. Yg suka pecel lele sbnrnya anakku. Aku sendiri LBH milih pecel ayam.

    ReplyDelete
  2. sepertinya enak banget tuh kak pecel lele nya, apalagi sambalnya, pasti enak banget ditambah dengan nasi anget, minumnya pake air teh tawar hangat.. mantulll

    ReplyDelete
  3. Lihat sambelnya jadi ngiler mba, apalagi pas banget ini lagi laper, hehe

    Masakan wonogiri tuh emang banyak yang enak Mba. Terutama sambalnya. Kalau makan yang bikin nafsu tuh emang sambalnya sih ua.

    ReplyDelete
  4. wah sangat detail menjelaskan . Saya baru mengenal Kota Metro. Pecel lele saya kurang suka, apalagi dengan sambal yang tidak sesuai dengan pencernaan. Wah tapi sangat menggugah selera begitu dengar ceritanya.

    ReplyDelete
  5. Kurang lebih hampir sama ya mbak dengan pecel lele di bandung. Mungkin yang membedakan rasa sambalnya nih hehe

    ReplyDelete
  6. Kayaknya enak Pecel Lelenya ya. Apalagi keliatan sambelnya sedap. Paling enak kalau Lelenya digoreng garing sampai ekornya kriuk kriuk gitu lho

    ReplyDelete
  7. Mba sambelnya itu menggoda banget. Aku malah udah lama gak pernah makan pecel lele. Jadi pengen nyari besok

    ReplyDelete
  8. Yang daku lihat pertama itu sambelnya eh lanjut pecelnya, dan deh tercipta rasa penasaran sekaligus lapar, hehe. Untuk harga masih relatif sama sih di sini.

    ReplyDelete
  9. wiii deket banget dengan rumah nenekkuuu. good info terima kasih mbaa

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel