Review Drakor Our Unwritten Seoul dan Lapisan Isu di Dalamnya
Rasanya sudah lama sekali tidak menonton drakor. Karena belakangan sangat sulit menemukan waktu untuk menonton serial. Awalnya iseng nyobain nonton drakor Our Unwritten Seoul ini. Ternyata drakornya bagus banget. Drama bergenre romatis dan slice of life ini menceritakan sepasang saudari kembar yang bertukar peran.
Mereka adalah Yoo Mi Rae dan Yoo Mi Ji. Keduanya kembar identik. Tapi punya sifat yang bertolak belakang. Aku suka banget Our Unwritten Seoul ini mengandung banyak lapisan cerita, bukan hanya dari tokoh utamanya tapi juga tokoh-tokoh pendukungnya. Banyak isu yang dibahas dan bisa jadi bahan diskusi setelah menonton.
Isu Kesehatan Mental dari Tokoh Utama
Lee Ho Su sebagai man first lead punya trauma yang besar karena belum siap menerima pernikahan ayahnya yang kedua. Ia mengalami kecelakaan mobil yang merenggut nyawa ayahnya. Meski selamat dari kecelakaan, kondisi tubuhnya tidak sepenuhnya normal. Ada gangguan pendengan dan fisik yang lemah. Hoo Soo mengalami masa-masa sulit itu di usia sekolah.
Sementara Yoo Mi Ji, perempuan yang lahir dengan bakar kinestetik sangat berbeda dengan kembarannya, Yoo Mi Rae. Mi Ji punya tubuh yang sehat, ia sangat mencintai olahraga terutama atletik. Banyak prestasi ia torehkan dari bidang itu. Passion-nya telah ia temukan sejak masa putih abu-abu.
Tapi semua berubah setelah ia mengalami cidera parah. Butuh waktu yang sangat lama bagi Yoo Mi Ji untuk menemukan makna hidup kembali. Ia telah kehilangan sesuatu yang sangat dicintainya. Perjalanan menemukan minat yang baru dan makna hidup sangat menarik untuk diikuti. Pertukaran peran yang dilakukan sepasang kembaran ini juga menguak banyak misteri yang menguras emosi dan rasa penasaran.
Isu Pelecehan Seksual dan Perundungan di Tempat Kerja
Sejak kecil Yoo Mi Rae punya prestasi akademik yang gemilang. Karenanya setelah menamatkan bangku SMA, ia meneruskan pendidikan di Universitas. Seperti lulusan sarjana pada umumnya, Yoo Mi Rae bekerja pada sebuah perusahaan keuangan. Aku sangat tertarik pada konflik iklim dunia kerja yang ternyata banyak sisi gelapnya.
Mulai dari perundungan, eksploitasi, hingga pelecehan seksual. Isu pelecehan seksual dibawakan dengan sangat detail dan memberikan sudut pandang penyintas. Bagaimana seorang penyintas melewati jalan terjal untuk mendapat keadilan. Mereka kerapkali dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan yang menyudutkan dan nir-empati. Hal itu seringkali membuat penyintas merasa takut dan memilih untuk diam tidak mencari keadilan. Ini sangat relevan dengan situasi para penyintas pelecehan seksual di dunia nyata.
--Kalau begitu, kenapa tidak melaporkan setelah kejadiannya?
Setiap orang pasti punya masa-masa yang sulit. Untuk bertahan terkadang memang tidak semudah itu. Apalagi bagi penyintas pelecehan seksual. Stigma negatif selalu melekat pada perempuan. Sementara pelaku bisa bebas playing victim dan menjalani kehidupan seperti biasa. Perjalanan rekonsiliasi dari para tokoh utama benar-benar menyentuh emosi.
Isu Disabilitas
Lee Hoo Su berhasil menjadi seorang pengacara yang berbakat berkat kecerdasannya. Ia terinspirasi dari seorang pengacara disabilitas yang sangat berbakat dan punya tarif tinggi. Perjalanan karir Hoo Su memberika banyak sekali pelajaran tentang profesionalitas dan kemanusiaan. Terkadang dua hal itu bisa bersebarangan terutama untuk profesi pengacara.
--Musuh terbesarku adalah diri sendiri
Hoo Su berusaha menemukan makna hidup dan nilai hidup yang ia yakini lewat profesi ini. Ini jadi bagian unik dan menguras emosi dari drakor Our Unwritten Seoul. Bukan saja tentang orang dengan disabilitas bisa sukses tapi juga tentang nilai-nilai penting dalam hidup.
Isu KDRT dan Persahabatan
Bukan hanya tokoh utama yang menarik perhatian dan luput dari isu penting. Tapi tokoh Kim Ro Sa juga sangat menarik. Seorang perempuan yang punya restoran semur jeroan ayam. Kehidupan Kim Ro Sa sangat menyentuh bagiku karena bercerita tentang persahatabatan, KDRT dan profesinya sebagai penulis puisi.
Isu KDRT terasa sangat nyata bagiku. Kebetulan aku menontonnya tengah malam hampir pagi. Aku sesenggukan melihat bagaimana seroang perempuan yang berbakat tapi dapat suami yang kejam. Perempuan itu harus menanggung berbagai ketidakadilan gender dan kejamnya iklim patriarki di era itu.
Rasanya aku pengen sungkem sama penulis skenario drakor ini. Karena lapisan ceritanya benar-benar bisa relate ke banyak isu. Our Unwritten Seoul bisa jadi drama yang sangat berbobot meski hanya 12 episode. Dan kayaknya baru kali ini aku suka bangat sama drakor karena isu utamanya bukan visual pemainnya atau sinematografinya.
Menonton Our Unwritten Seoul membuatku berefleksi bahwa kehidupan seseorang di masa sekarang telah dibentuk oleh masa lalunya. Banyak orang hidup dengan trauma pola asuh. Mereka berusaha memperbaiki untuk anak-anaknya tapi kadang kenyataannya tidak jauh berbeda. Ada kalimat paling epik dari ibunya si kembar.
--Mengandalkan pria hanya karena masa depanmu tak pasti adalah cara tercepat menghanjurkan hidupmu-- Eomma Mi Ji Mi Rae
Drakor ini banyak membawa isu perempuan. Seperti kehidupan ibu si kembar dan ibu Hoo Su yang sama-sama janda. Sebagai janda mereka digambarkan sebagai pekerja keras dan selalu mendukung anak-anaknya.
Kesimpulan
Intinya drakor ini bagus banget. Banyak nilai kehidupan yang bisa kita ambil terutama buat para perempuan. Bisa jadi sarana rilis emosi atau bahan diskusi yang menarik. Karena lapisan isu di dalamnya benar-benar terasa dekat dengan kehidupan. Nuansa romantisnya sesuai porsi, tidak berlebihan. Benar-benar menghangatkan hati dan bisa ikut kembali menemukan makna kehidupan.
Judul Drakor : Our Unwritten Seoul
Pemain : Park Bo Young, Jinyoung, Ryu Kyung Soo, Won Mi Kyung, dkk
Episode Pertama : Mei 2025
Jumlah Episode : 12
Jaringan : TvN dan Netflix
Genre : Slice Of Life-Romance
Pereview : Ririn Erviana
0 Response to "Review Drakor Our Unwritten Seoul dan Lapisan Isu di Dalamnya"
Post a Comment