Jangan Jadi Tua dan Menyebalkan

Harusnya aku menulis ini kemarin, tapi entah kenapa kemarin aku lebih suka menyajikan cinta dalam bentuk makanan favoritmu daripada mengucapkan kata-kata manis. Aku selalu suka kata-kata, tentu saja itu akan ku rangkai dengan indah untukmu. Tahun ini adalah sepertiga abad umur-mu, Suamiku. Kalau kata netizen sih usia yang sudah hampir menginjak kepala orang. Hahaha.

Tahun ini adalah tahun kedua kita menjadi orang tua. Pasti rasanya darderdor sekali ya? Aku meng-highlight peran menjadi orang tua karena kurasa ini yang jadi fokus kita selama satu tahun ke belakang. Rasanya jauh berbeda sekali relasi ini sebelum dan sesudah ada Mufi. 

Setelah Mufi ada, mungkin nggak cuma aku yang berubah, tapi kamu juga. Makanya aku berharap kamu lebih aware lagi sama kesehatanmu. Biar kita bisa terus bersama menyaksikan Mufi tumbuh jadi manusia dewasa dan menjemput bahagianya.

Aku juga bingung mau menuliskan apalagi, kalau dulu bisa jadi kata-kataku lebih banyak. Tapi sekarang lihatlah, aku terlalu sibuk beraksi daripada mengisi kepalaku dengan kosa kata yang indah. 

Aku baru sadar, kalau ada kamu di rumah aku jadi sering marah-marah ke Mufi. Padahal kalau kamu lagi kerja aku bisa loh lemah lembut ke Mufi. Mungkin karena aku yakin kamu adalah ayah yang terbaik buat Mufi. Jadi aku selalu mengandalkanmu. Aku berpikir bahwa kamu akan selalu membela Mufi. Yah mungkin jadi orang tua memang seperti itu, ketika satunya sedang emosi, satunya harus bisa meredam.

Maaf ya kalau aku sering marah-marah. Padahal kalau dipikir-pikir kamu udah bersedia berbagi peran domestik dan pengasuhan ya? Intinya terima kasih sudah jadi partner hidup yang sabar dan rekan dalam menjalani dunia pengasuhan yang darderdor ini.

Kalau aku lagi ada di titik terbawah, aku baru sadar satu-satunya manusia yang bisa menerimaku dengan segala rewelku itu ya cuma kamu. Terus aku ingat satu hal kecil yang menurutku jadi berharga banget. 

Aku pernah tanya begini "Sejak kapan kamu suka makan lalapan kayak terong, kemangi dan selada?" Dan kamu menjawab "Sejak kita sering makan pecel lele bareng." Aku baru sadar pas kita pacaran kamu tuh benar-benar mengupayakan banyak hal bersamaku. Salah satunya ya jajanin aku pecel lele terus, pokoknya sering makan berdua. Kalau dipikir-pikir dulu kita boros banget ya?

Kebayang kan, duitmu yang belum seberapa itu selalu dialokasikan untuk jajan sama aku. Sekarangpun, mungkin kamu rela-rela aja begitu, tapi sayangnya setelah jadi istri aku terlalu banyak perhitungan ya hehehe. Tapi nggak papa, sebagai gantinya aku bisa masakin kamu. Biar bisa tetap makan enak tapi lebih hemat.

Makanya kamu harus sehat terus, banyak rezeki dan bahagia selalu ya. Biar kita bisa merayakan banyak hal bersama-sama sampai tua nanti. Kalau ngomongin soal  kuliner dan jalan-jalan pasti selalu membuat kita berdua semangat. 

Pokoknya aku selalu berharap yang terbaik untuk semua kebaikanmu, Beb! Semoga apa yang sedang kamu usahakan sekarang akan bernilai di masa depan. Semoga lelahmu yang sekarang jadi buah manis di masa depan.

Selamat hari lahir, Suamiku. Love you more....

0 Response to "Jangan Jadi Tua dan Menyebalkan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel