Review Buku Resign! Karya Almira Bastari: Komedi Romantis di Dunia Kerja


Resign termasuk novel yang best seller. Sejak sebulan pertama diterbitkan, novel ini sudah dicetak ulang sebanyak empat kali. Dan ketika saya membeli novel ini pada tahun 2022, resign sudah dicetak sebanyak sebelas kali.

Asumsi paling masuk akal kenapa novel ini best seller, tentu resign berhasil menemukan sasaran pembaca yang tepat. Mungkin karena resign mengangkat isu yang sangat relevan bagi kalangan anak muda yang sedang jenuh karena rutinitas pekerjaan.

Sehingga setelah membaca novel resign, ada yang merasa terhibur dan merasa tidak sendiri. Bahwa ternyata yang sering mengeluh dengan pekerjaan itu banyak orang lho. Novel resign akhirnya bisa mewakili perasaan banyak karyawan.

Seperti yang kita pahami bersama, “resign” atau mengundurkan diri dari pekerjaan merupakan satu kata yang familiar sekali dalam obrolan geng kantor. Ia sudah Seperti suatu cita-cita yang ingin dicapai bersama tapi setiap orang punya pertimbangannya sendiri. Nah, begitu juga yang dialami geng geng kantor yang terdiri dari Alranita, Carlo, Karen dan Andre. 

Mereka satu tim di sebuah perusahaan konsultan Jakarta. Mimpi mereka adalah bisa resign dan bebas dari belenggu bosnya, Tigran. Sementara Tigran merupakan atasan yang sangat perfeksionis, misterius, genius dan sombong. Tigran tidak akan segan-segan melemparkan revisi sampai puluhan kali kalau laporan atau proposal belum seperti yang dikehendaki. Bahkan tidak jarang anggota timnya harus lembur sampai lewat tengah malam. Anehnya sebagai bos Tigran nggak merasa bersalah.

“Saya nggak pernah menyuruh lembur. Kalau kamu sampai lembur, justru saya yang harusnya bertanya, dari pagi ngapain saja.” Hlm 189

Sebuah kalimat yang penuh kuasa. Seolah-olah karyawan kerja dari pagi kalau belum mengumpulkan tugas benar, itu dianggap leha-leha atau tidak bekerja keras. Menyebalkan sekali, tapi tidak bisa dibantah karena kita hanyalah seorang karyawan.

Geng empat orang ini yang tidak tahan dengan sikap perfeksionis sang bos, selalu menggerutu dan menjadikan aktivitas menggosip sebagai energi agar lebih semangat bekerja. Atau lebih tepatnya semangat resign. Mereka bilang,

“Gosip itu seperti energi—tidak mungkin dihilangkan, tapi dapat berpindah atau berubah bentuk.” hlm 132

Mereka juga sepakat membuat semacam taruhan untuk menyemangati keinginan resign mereka. Jadi taruhannya adalah, yang paling terakhir resign diminta mentraktir semua anggota genk ke tempat yang sangat mahal. Dengan begitu mereka bisa semakin terpacu dan tertantang untuk segera resign. 

Aneh ya? Bukannya mengejar penghargaan sebagai karyawan terbaik, jabatan tertinggi, atau bonus terbesar. Mereka malah bersaing siapa yang paling cepat resign agar bisa makan gratis di tempat yang mahal.

Ceritanya seru sekali dan sangat relevan dengan keresahan di dunia kerja. Saya sangat menikmati humor yang dibawakan oleh penulis. Karena menurut saya humornya berbeda dan segar. Habis baca bisa langsung tertawa puas. Misalnya yang begini,

“Si bos kenapa nggak liburan ke neraka aja ya?, gue traktir deh pakai doa .” Hlm 101

Walaupun terkesan kasar dan jahat, tapi kalimat itu diimbangi dengan niat baik lho. Jadinya lucu. Yah namanya juga lagi kesal rasanya wajar jika seseorang mengumpat. Toh mengumpatnya tidak di depan orangnya langsung secara tidak sopan. Tapi beneran kalimat itu buat saya tertawa puas sekali.

Saya yakin sebagian besar pekerja pernah atau bahkan sering mengutarakan unek-unek kepada teman sekantor. Kemudian punya rencana resign yang aneh-aneh, misalnya resign kroyokan atau taruhan seperti mereka berempat ini. Tapi ceritanya akan makin seru kalau bosnya itu seperti Tigran yang punya insting kuat. Sehingga semua gerak-gerik resign geng kantor ini bisa terbaca olehnya.

Nah, pertanyaannya siapa yang akan memenangkan kompetisi resign ini?

Kalau kalian harus baca Novel Resign dari Almira Bastari ini!

Novel Resign karya Almira Bastari ini bisa menjadi bacaan yang hangat dan mengibur. Terutama buat kalian yang sedang lelah dengan aktivitas kantor yang membuat stress bahkan sampai tidak punya kehidupan sosial.

Tapi yang harus diingat, keputusan resign itu tidak boleh impulsif. Harus ada pertimbangan yang matang dan pemikiran yang jernih. Karena pada realitasnya, ada banyak orang yang tidak puas dengan tempat kerja yang baru setelah resign. Walaupun pasti ada orang  yang merasa lega karena sudah berani mengambil keputusan untuk resign. 

Harus selalu ingat bahwa terkadang rumput tetangga lebih hijau karena berbagai faktor. Misalnya karena dapat pencahayaan yang baik. Intinya jangan hanya lihat dari satu sisi saja ya.

Judul Buku : Resign
Penulis : Almira Bastari
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2018
Tebal Buku : 288 halaman
Pereview : Ririn Erviana

0 Response to "Review Buku Resign! Karya Almira Bastari: Komedi Romantis di Dunia Kerja"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel